Apa Itu Revamp Website? Perbedaannya dengan Redesign – Bagi para pemilik website, pasti Anda pernah mendengar istilah revamp.
Revamp merupakan aktivitas untuk meningkatkan sebuah website dari segi tampilan dan fungsional.
Dalam artikel ini akan membahas tentang apa itu revamp, perbedaan dengan redesign, dan kapan Anda harus melakukan revamp website.
Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Apa Itu Revamp Website?
Revamp website yaitu mengubah atau memperbaiki tampilan dan elemen lain yang ada dalam website.
Hal ini biasanya dilakukan oleh para webmaster, atau oleh para pemilik website.
Perbaikan yang paling sering dilakukan dalam sebuah website adalah revamp. Apakah Anda mengetahui apa itu revamp?
Revamp merupakan perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja website yang ada.
Dengan cara membuat sejumlah perubahan yang akan mempengaruhi tampilan dan fungsinya.
Perubahan ini biasanya dilakukan dengan memperbarui beberapa elemen seperti: skema warna, gambar, font, dan layout.
Hal ini bisa dilakukan kapan saja untuk meningkatkan design, fungsionalitas, dan elemen lain tanpa harus memulai dari awal lagi.
Contohnya, Anda mempunyai sebuah website yang terdiri dari satu halaman utama yang sudah ada selama bertahun-tahun.
Kemudian ingin menambahkan lebih banyak halaman atau mengubah layout, Anda bisa melanjutkannya tanpa membangun kembali semua website dari awal lagi.
Nah, itulah yang disebut dengan revamp.
Perbedaannya dengan Redesign
Redesign terlihat sama dengan revamp, di mana keduanya memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja situs web yang sudah ada.
Tapi, redesign melibatkan pengerjaan ulang sepenuhnya dari segi tata letak, navigasi, serta fungsionalitas website.
Singkatnya, apabila revamp dilakukan untuk merubah beberapa elemen dari sebuah website.
Maka redesign dilakukan untuk mengubah tampilan website secara keseluruhan.
Redesign tujuannya untuk menghadirkan user experience baru untuk pengguna.
Bahkan meningkatkan arsitektur informasi, dan membuat konten lebih mudah diakses oleh pengguna.
Jika ditinjau dari segi waktu, pengerjaan ini biasanya memerlukan waktu 3 hingga 6 bulan untuk menyelesaikannya.
Sedangkan revamp biasanya memerlukan waktu yang lebih sedikit, yaitu satu bulan atau bahkan kurang.
BACA JUGA : Strategi Optimasi Website yang Efektif
Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukannya?
Kapan revamp harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja website Anda? Simak pembahasannya dalam poin-poin dibawah ini!
1. Website tidak User Friendly
Berdasarkan data dari MarketingCraft, sekitar 88% pengguna tidak ingin kembali mengunjungi website.
Jika sudah merasa user experience yang buruk ketika mengakses sebuah website.
Maka dari itu, Anda harus membuat desain website yang menarik dan user friendly.
Dengan tujuan supaya bisa menarik perhatian pengguna untuk mengunjungi website Anda.
Sebagai pemilik website atau bisnis, temtu Anda ingin pengguna memahami pesan apa yang disampaikan dalam kampanye marketing Anda.
Akan tetapi, apabila Anda terlalu memaksakan dan membombardir pengguna dengan konten yang kurang informatif.
Hal tersebut hanya akan membuat pengguna merasa kesulitan untuk memahami pesan yang disampaikan.
Apabila website Anda mempunyai user experience yang buruk, hal ini menjadi pertanda bahwa website Anda memerlukan revamp secepatnya.
2. Website Susah untuk Dikelola
Apabila Anda harus menghubungi web developer ketika Anda ingin memperbaiki hal kecil yang ada dalam website Anda.
Ini adalah sebuah pertanda bahwa website tersebut susah untuk dikelola.
Kebanyakan website lawas dibuat menggunakan pemrograman HTML statis yang memerlukan kemampuan lebih.
Untuk menguasai bahasa pemrograman tersebut dan CSS untuk memperbaiki website.
Saat ini, kebanyakan website sudah menggunakan WordPress yang memungkinkan Anda untuk memperbaiki website tanpa harus menjadi ahli bahasa pemrograman.
Bahkan, CMS yang satu ini juga bisa membantu banyak orang untuk bekerja di website Anda secara bersamaan.
Dan apabila sewaktu-waktu Anda harus mencabut akses pengguna ke halaman tertentu dengan WordPress.
Anda bisa melakukannya hanya dengan beberapa klik mouse tanpa harus menjadi ahli pemrograman website.
3. Menurunnya Leads dan Sales
Seperti yang Anda ketahui, banyak sekali faktor yang bisa menjadi parameter pada penurunan leads dan sales, salah satunya yaitu kepercayaan pengguna.
Apabila website Anda tidak mempunyai faktor kepercayaan yang cukup, pengguna biasanya tidak mengambil langkah lebih lanjut.
Seperti melakukan pembelian, janji untuk bertemu, dan mengunduh file secara gratis dari website Anda.
Anda harus membuat pengguna merasa bahwa mereka sedang berada di tempat yang tepat, dan website Anda bisa menjawab apa yang mereka cari.
Buat pengguna merasa bahwa berbisnis dengan Anda adalah pengalaman yang aman dan menarik.
Tahapan dalam Hal ini
Setelah mengetahui kapan waktu untuk melakukan revamp website, berikutnya Anda harus mengetahui tahapan dalam melakukan hal ini.
Ini penjelasannya!
1. Persiapan
Untuk melakukan persiapan revamp website, Anda harus melakukan 3 langkah berikut ini:
1. Melakukan inventarisasi.
2. Mengembangkan konten.
3. Simpan aset berharga dalam cloud.
2. Design
Dalam tahapan berikutnya, Anda bisa mulai merancang desain untuk website Anda.
Jangan ragu untuk menggunakan aset seperti gambar beresolusi tinggi, untuk menjaga kenyamanan para pengguna ketika mengakses website Anda.
Selain itu, gunakan elemen desain yang familiar bagi banyak orang.
Riset bagaimana tampilan website kompetitor Anda, kemudian terapkan hal yang belum ada dalam situs tersebut untuk website Anda.
Jangan lupa untuk membuat copywriting yang persuasif bagi pengguna untuk menarik perhatian pengguna agar mengunjungi website Anda.
3. Pengembangan
Dalam tahapan ini, saatnya untuk mulai membangun kembali website Anda.
Dalam prosesnya, biasanya pengembang akan membangun website baru di server pengembangan, sedangkan situs Anda yang sudah ada tetap online seperti biasa.
Jika versi baru website Anda sudah siap digunakan, Anda bisa mengarsipkan website lama.
Kemudian segera memigrasikan website yang baru didesain kembali pada domain situs web Anda.
Apabila Anda menggunakan WordPress, kegiatan seperti ini sering disebut sebagai staging.
Dalam proses staging, Anda bisa mengeksekusi berbagai ide yang sudah Anda siapkan untuk menyusun website Anda dalam versi yang lebih baru.
Baik itu dari segi tampilan, konten, serta fungsionalitas lain.
4. Perilisan
Tahapan revamp website yang terakhir yaitu perilisan (launching).
Namun, sebelum merilis website Anda, sebaiknya Anda melakukan beberapa tes terlebih dahulu.
Anda bisa membuka tautan yang ada dalam website untuk memastikan bahwa seluruh halaman tetap bekerja dengan seharusnya.
Selain itu, jangan lupa untuk melakukan backup pada sistem baru Anda, untuk menghindari serangan yang bisa terjadi kapan saja.
Apabila Anda merasa website telah siap, maka hadirkanlah versi terbaru dari situs Anda.
Jika Anda tidak mempunyai cukup sumberdaya untuk melakukan revamp, Anda bisa menggunakan jasa SEO dari MAXX99.
Karena, jasa SEO dari MAXX99 bukan hanya bisa membantu Anda untuk menyusun strategi SEO.
Tapi juga bisa membantu Anda mengatur kinerja website Anda secara rinci, dan mencegah website Anda mengalami penurunan trafik organik.