Hindari Kesalahan Saat Melakukan Brand Awareness - maxx99 - Digital Agency
BrandingDigital Marketing

Hindari Kesalahan Saat Melakukan Brand Awareness

Kesalahan Brand Awareness

Kesalahan Brand Awareness – Menciptakan kesadaran merk bisa membantu produk terus diingat oleh para konsumen. Branding juga bisa membantu untuk menjangkau konsumen baru kemudian menciptakan kesadaran merk.

Fungsi brand awareness yaitu:

 1. Membangun interaksi tanpa disadari

Apabila dilakukan dengan tepat, kesadaran terhadap suatu brand akan menyebar dengan cepat. Merek menjadi bahan pembicaraan yang membangun interaksi yang bisa dimanfaatkan untuk membagikan informasi.

2. Membangun pengalaman

Kesadaran merk tercipta lewat channel seperti referral, PR, berita, media sosial, dan lainnya. Apabila hasilnya sesuai rencana, maka akan membangun brand image positif kepada konsumen.

Baca Juga : Apa Saja Keuntungan Pemasaran Brand Advocacy?

3. Membangun Kredibilitas

Kesadaran pada suatu brand akan menciptakan kredibilitas. Ketika melihat orang yang berinteraksi dengan suatu merek dan memperoleh persepsi baik, hal tersebut menciptakan kredibilitas anda terhadap sebuah merek walaupun belum pernah menggunakannya.

4. Meningkatkan Nilai Produk

Branding yang baik bisa membangun kesadaran merk. Apabila peningkatan tersebut dibantu juga dengan kualitas dari produk dan layanan lain yang begitu berkualitas, tak heran jika nantinya Anda akan menaikkan harga, pelanggan masih akan membeli produk Anda.

Kesalahan saat melakukan brand awareness

1. Memilih Merk dengan Sembarangan

Melakukan branding produk sudah dimulai semenjak para pebisnis memilih merek bagi bisnisnya. Para pebisnis kadang- kadang menyepelekan proses ini dan melakukannya secara sembarangan.

2. Menggunakan Visual yang Biasa Saja

Merek yang kuat di buat dengan visual yang menarik. Maka dari itu saat melakukan proses branding produk, upayakan jangan menggunakan visual yang biasa saja. Tidak harus desain yang begitu rumit juga.

3. Tidak Menentukan Calon Pelanggan

Apabila dari awal tidak menentukan para calon pelanggan mana yang akan dituju, maka branding yang dijalankan tentu sia-sia saja. Pebisnis bisa saja mengiklankan dan mempromosikan secara besar-besaran tanpa melihat latar belakang calon pelanggan.

4. Pemanfaatan Media Sosial yang Tidak Tepat

Media sosial sekarang ini dapat dikatakan sebagai wadah saat menjalankan proses branding produk. Hal itu tidaklah heran karena media sosial dapat digunakan untuk apa saja.

5. Tidak Melakukan Branding produk secara Offline

Branding secara online biasanya dianggap cukup mudah dan efektif karena bisa dijalankan di mana dan juga hemat biaya. Melakukan branding offline juga dapat dijalankan dengan membangun hubungan baik dengan pihak lain, seperti komunitas.

Back To Top