Jenis-Jenis Protoype yang Harus Diketahui – Prototype merupakan langkah yang penting untuk menciptakan produk yang sukses, baik itu fisik atau digital.
Dapat dikatakan bahwa, banyak keberhasilan produk yang berawal dari prototype.
Dengan menggunakan prototype, para pengembang produk dapat melakukan uji coba dan melakukan identifikasi produk secara nyata, mengidentifikasi berbagai masalah, dan melakukan perbaikan sebelum menghadirkan produk resmi ke pasar.
Sehingga, risiko kegagalan akan menjadi lebih kecil.
Dibalik itu, masih banyak hal mengenai prototipe yang harus Anda ketahui. Simak selengkapnya dalam artikel ini yuk!
Pengertian
Prototype merupakan sebuah sampel atau model awal produk yang dibuat untuk menguji fungsionalitas, desain, dan performa sebelum diproduksi dalam skala besar.
Tujuan dibuatnya hal ini yaitu untuk menguji ide produk dan melakukan perbaikan sebelum dihadirkan ke pasar.
Bentuknya juga bisa fisik atau digital, sesuai jenis produk yang akan diuji.
Bahan yang digunakan juga bermacam-macam, dimulai dari kertas, kayu, plastik, dan printer 3D.
BACA JUGA : Manfaat Prototype bagi Bisnis Anda
Jenis-Jenis Protoype yang Harus Diketahui
1. Paper Prototype
Paper prototype merupakan jenis prototipe yang paling sederhana dan murah.
Sesuai dengan namanya, hal ini dibuat dengan menggunakan kertas, pensil, atau alat tulis lain.
Sketsa tampilan web dan kemasan kertas merupakan contoh paper ini.
Biasanya, prototipe kertas digunakan untuk menguji ide desain dalam tahap awal pengembangan produk.
Meski demikian, jenis satu ini terbatas pada produk yang sederhana dan tidak dapat terlalu menunjukkan kekuatan fisik produk.
2. Low-fidelity Prototype
Low-fidelity prototype merupakan versi yang lebih rinci dibandingkan dengan paper prototype.
Biasanya terbuat dari karton, software, hingga cetakan 3D. Jenis prototype ini digunakan untuk mengetes fungsionalitas dan user experience produk.
3. High-fidelity Prototype
High-fidelity prototype merupakan jenis yang mempunyai model paling canggih dan sangat mirip dengan produk final.
Baik itu dalam sisi tampilan hingga fungsionalitas. Sesuai dengan tujuannya, prototype jenis ini digunakan menjelang pengembangan produk final.
Dibandingkan dengan jenis lain, hal ini dibuat untuk menguji tampilan, fungsi, user experience yang lebih akurat.
Prototype merupakan kunci keberhasilan pengembangan produk.
Karena, fungsi prototype dapat membantu bisnis untuk mengetahui dan memperbaiki kekurangan produk sebelum diluncurkan.
Produktivitas dan finansial bisnis juga menjadi lebih efektif dan efisien.
Tidak harus berbentuk fisik, Anda juga dapat membuat prototype secara digital.