Mengenal Design Thinking dan Elemen-Elemennya - maxx99 - Digital Agency
Design

Mengenal Design Thinking dan Elemen-Elemennya

Design Thinking

Design Thingking – Mungkin anda pernah mendengar design thinking. Design thingking adalah metode berpikir yang biasanya digunakan saat membuat produk baru di perusahaan, terutama untuk user experience.

Hadirnya design thinking berperan sebagai sebuah pendekatan problem solving yang berbasis solusi. Kini, design thinking telah banyak digunakan dalam berbagai bidang.

Apa Itu Design Thinking?

Design thinking merupakan sebuah proses kreatif untuk mencari solusi dari masalah kompleks yang berpusat  kepada pengguna atau human-centric. Design thinking dikenal juga sebagai Business of Experience (BX).

Design thinking adalah sebuah proses kognitif, strategis, dan praktis yang dilakukan berulang untuk menghadirkan solusi inovatif yang tidak terpikirkan sebelumnya (out of the box).

Biasanya, design thinking dijalankan oleh para UX designer. Bukan hanya memahami penggunanya, design thinking dibuat untuk mengartikan kembali permasalahan audiens. 

Tujuan Design Thinking

Design thinking bisa memberikan solusi yang lebih banyak pembelajaran efektif yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan berkembangnya kapasitas yang ditentukan perusahaan.

Bahkan, design thinking dapat dijadikan jembatan untuk menghubungkan kebutuhan bisnis dan perkembangan kapasitas.

5 Tahap Design Thinking (Elemen Design Thinking)
1. Empathize

Empathize atau empati bisa dijalankan dengan menekankan emosi terhadap perspektif pemikiran penggunanya. Anda dapat mencoba untuk merasakan emosi pengguna, selanjutnya Anda bisa memahami posisi dan perasaan penggunanya.

2. Define 

Langkah kedua yaitu mendefinisikan kembali (define). Apa tujuan dari define pada design thinking? Anda diharuskan untuk mendefinisikan masalah dari berbagai informasi atau feedback yang ada dari tahap sebelumnya.

3. Ideate

Pada tahapan ini, Anda diharuskan untuk mengumpulkan ide, kemudian menentukan dan mencari solusi mengenai masalah. Sehingga, tahap brainstroming akan menghadirkan ide inovatif yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah.

4. Prototype 

Membuat prototipe artinya membuat perubahan terakhir, menambah bentuk, maupun fitur terbaru dari sebuah produk. Prototype adalah sebuah visualisasi dari bentuk nyata solusi untuk memecahkan masalah yang ada.

5. Test

Dalam tahap akhir, setelah membuat prototipe selesai, Anda perlu melakukan ujicoba secara langsung prototype yang sudah dibuat. Banyak orang menilai tahapan uji coba merupakan tahap opsional, padahal sebenarnya tidak.

Harus dipahami, bahwa feedback dari produk pengujian biasanya dapat membantu untuk bahan evaluasi dari solusi. Hal tersebut dijalankan untuk memastikan apakah ide yang telah dibuat efektif atau tidak.

Baca Juga : Inilah Alasan Mengapa UX Design Sangat Penting bagi Website
Back To Top