Suakaraya – Di era modern ini, hampir semua perusahaan menggunakan media sosial untuk tujuan pemasaran. Akibatnya, ada banyak mitos tentang pemasaran media sosial.
Tidak dapat disangkal bahwa lanskap media sosial yang dinamis mengalami perubahan besar hampir setiap hari.
Namun, sebagai pemasar, penting untuk memisahkan kenyataan dari mitos agar strategi pemasaran Anda bekerja secara efektif.
1. Perusahaan perlu memanfaatkan semua jejaring sosial
Nah, salah satu mitos pemasaran media sosial ini paling sering dipercaya oleh para pemasar.
Namun, ini tidak benar. Sebab, jika mayoritas audiens merek tidak menggunakan media sosial, kampanye pemasaran perusahaan tidak akan mencapai hasil apa pun.
Oleh karena itu, mengadaptasi halaman Hubspot, seharusnya pemasar hanya fokus pada kinerja mereka di platform media sosial yang paling sering digunakan oleh audiens merek.
Umumnya, pemasar yang andal akan menggunakan data untuk mengidentifikasi platform jejaring sosial yang efektif.
Jika platform menunjukkan hasil yang buruk, tidak apa-apa, sungguh, untuk dikeluarkan dari rencana besar perusahaan.
2. Umpan balik negatif tidak perlu ditanggapi
Mitos pemasaran media sosial ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan.
Mengapa demikian? Pasalnya, umpan balik negatif di platform media sosial adalah bentuk umpan balik paling berharga untuk pengembangan merek, menurut pernyataan Strike Social.
Alih-alih menghindari keluhan dan komentar negatif, pemasar harus menerima umpan balik pelanggan dan mendiskusikan cara untuk memecahkan masalah.
Hal ini akan berguna untuk strategi penanganan masalah perusahaan di masa yang akan datang.
Selain itu, jika audiens melihat umpan balik negatif tidak ditanggapi, mereka akan menganggap bahwa perusahaan tidak profesional.
Baca juga : https://suakaraya.com/inbound-vs-outbound-marketing-mana-yang-lebih-baik/
3. Media sosial membuat pemasaran email tidak relevan
Saat ini, banyak perusahaan berpikir bahwa pemasaran email tidak lagi efisien.
Pemikiran ini muncul karena mereka dapat menggunakan fitur media sosial yang lebih canggih untuk berinteraksi dengan audiens mereka.
Nah, hal yang satu ini menjadi mitos besar dalam dunia social media marketing. Sebab, pemasaran email dapat melengkapi strategi pemasaran media sosial dan meningkatkan visibilitas merek dengan baik, menurut Social Pilot.
Padahal, sama seperti kampanye di media sosial, email marketing bisa membantu perusahaan menarik audiens yang besar, lho.
Nah, meski begitu, ada berbagai strategi pemasaran email yang bisa membantu perusahaan menarik audiens yang besar.
Penasaran dengan informasi ini? Jangan khawatir, Anda bisa mempelajari semuanya di Glints ExpertClass.
Dibimbing oleh para ahlinya, dijamin Anda bisa menjadi marketer yang lebih handal dengan mengikuti kelas-kelas di kategori marketing.
mitos pemasaran media sosial
4. Semakin banyak pengikut, semakin baik
Mitos selanjutnya yang sering dipercaya para pemasar tentang social media marketing adalah followers harus banyak.
Hal ini terkait dengan gengsi perusahaan untuk tetap populer dan pemikiran bahwa jumlah pengikut yang banyak dapat menghasilkan engagement yang tinggi.
Bukan itu masalahnya. Menurut Duboseweb, banyaknya pengikut tidak berarti bahwa audiens tertarik untuk berinteraksi dengan kampanye merek.
Alih-alih berfokus pada jumlah pengikut, pemasar harus merancang strategi yang dapat membuat audiens mereka lebih terlibat dengan kampanye mereka.
Jika pemasar dapat membuat audiens mereka lebih aktif, mereka secara tidak langsung telah mendapatkan cara untuk menarik audiens baru.
5. Metrik pemasaran media sosial tidak dapat diukur
Jika pemasar ingin mengetahui kualitas strategi pemasaran berdasarkan satu aspek saja, mereka tidak akan menemukan jawabannya.
Namun, bukan berarti metrik pemasaran media sosial tidak dapat diukur oleh pemasar, itu hanya mitos.
Sebab, ada banyak hal yang harus diukur pemasar untuk menilai kualitas kampanye pemasaran mereka, mulai dari CTR hingga perilaku pelanggan.
Semua informasi ini dapat memberikan gambaran tentang keunggulan kampanye pemasaran merek, menurut kata-kata Pengusaha.
Intinya jangan sampai mitos-mitos di atas dianggap sebagai hal yang nyata ya?
Sebab, jika tetap diterapkan, pemasar tidak akan mampu merancang strategi pemasaran yang efektif di media sosial.
Gratis Konsultasi
Hubungi kami
Comments
There are no comments yet.