Perbedaan Social Commerce dan Conversational Commerce
Marketing

Perbedaan Social Commerce dan Conversational Commerce

Perbedaan Social Commerce

Perbedaan Social Commerce dan Conversational Commerce – Instagram dan WhatsApp merupakan platform yang banyak digunakan untuk kegiatan sosial commerce dan conversational commerce.

Berbelanja dari platform marketplace sudah banyak dilakukan di Indonesia.

Pandemi yang terjadi ditahun belakangan ini, menjadikan cara yang lebih efektif untuk menggunakan platform ini ketika melakukan transaksi.

Hal tersebut menjadikan persaingan bisnis semakin ketat.

Agar bisa meningkatkan daya saing dalam bisnis, social commerce dan conversational commerce merupakan dua strategi alternatif ketika memasarkan produk secara online.

Perbedaan Social Commerce dan Conversational Commerce

Perbedaan Definisi

Sosial commerce merupakan kegiatan jual beli yang dilakukan dalam sosial media.

Hal ini berbeda dengan sosial media marketing, ketika penjual hanya mempromosikan produk melalui media sosial namun transaksi pembelian dilakukan dalam online marketplace.

Adanya sosial commerce memudahkan pelanggan agar tidak harus berpindah platform.

Sedangkan, Conversational commerce merupakan interaksi yang dilakukan penjual dan pembeli melalui pesan.

Strategi ini dilakukan untuk menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan sehingga bisnis bisa mempunyai loyalitas pelanggan yang lebih tinggi.

Pemanfaatan Conversational Commerce

Conversational commerce bisa digunakan untuk membantu kegiatan jual beli dalam platform marketplace.

Bisnis bisa memberikan informasi adanya produk terbaru maupun diskon melalui aplikasi pesan.

Di Indonesia, menurut data IndonesiaDigital 2021, tingkat penggunaan WhatsApp hingga 87%.

Apabila perusahaan menggunakan WhatsApp dengan baik, maka mereka bisa membangun customer relationship yang lebih mudah karena menggunakan media interaksi yang banyak digunakan oleh pelanggan.

BACA JUGA : Pengaruh dari Penggunaan Sosial Media pada Bisnis Anda

Pemanfaatan Sosial Sommerce

Sosial commerce di Instagram bisa membantu untuk membangun branding, karena perusahaan memiliki channel sendiri.

Pelanggan bisa langsung melihat katalog yang tersedia dan ketika mereka ingin melakukan pembelian, mereka hanya perlu mengirimkan pesan saja.

Chatbot seperti salesperson untuk menjawab berbagai pertanyaan pelanggan hingga menerima transaksi.

Dengan mengkombinasikan kedua sistem tersebut, maka bisa memudahkan pelanggan untuk bertanya tentang produk tanpa harus menunggu lama.

Selain membangun experience yang baik bagi konsumen, chatbot juga dianggap bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Hal tersebut karena seluruh transaksi yang masuk akan ditangani secara otomatis.

Social Commerce atau Conversational Commerce bisa memberi added value pada merchant daripada hanya berjualan dalam marketplace.

Gabungan keduanya bisa membantu bisnis untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan menjangkau pelanggan yang lebih luas.

Back To Top